Tinta Embun

Kamis, 08 Desember 2016

Kau kemana ?

...

   Ini memang tentang cinta yang berlabuh namun terbawa ombak perlahan menjauh dari tepian lalu semakin hilang bersama biasnya senja
Aku adalah hitam memang dari sejak ku pijakkan kakiku digelapnya malam tanpa   cahaya tanpa penerangan.
Tibalah seseorang hadir mengetuk pintu hati membawa secercah cahaya dengan berjuta kata cinta.
Dini hari itu ketika aku masih sibuk dengan ponselku sebuah pesan masuk memenuhi list chatku ku baca dengan dahi berkerut :

"Melihat wangi hatimu dengan segala keindahan yang kau suguhkan. Menampakkan keragaman rasa yang mengalir begitu saja. Tak mampu ku cerna, tak terbatas waktu untuk kupahami. Dan jujur kuakui, Bahwa kau sangat indah dan begitu berarti dan pelan - pelan rasa ini tumbuh menjadi cinta ada keinginan yang datangnya dari hati nurani untuk memilikimu lalu membahagiakanmu,menjagamu dan membuat kisah yang indah denganmu. mau kah kau menjadi kekasihku? "



Sontak saja aku terkejut karena ternyata pesan itu dari seorang yang sedang aku kagumi tanpa sengaja.
Dia dengan atribut santri dan sunggingan senyum manis di pipinya membuatku tergugah karena disisi lain aku merindukan sentuhan rohani untuk melunakan sifat keras yang tertanam dihati.

   Entah apa yang harus ku katakan lidah pun keluh dan bibir terasa kaku. kala itu panas seketika meluap dingin
hasrat hati mulai mencari keberanian diri melalui sebuah kata. tanpa berpikir panjang ku katakan
" Aku sayang Kamu "

   Hari itu merupakan hari kebangkitanku dari rasa mati karena cinta yang tak bisa ku miliki yang telah memaksa ragaku sakit menahan pukulan sebuah penghianatan.
Bulan itu memang bulan keberuntunganku kita bertemu pertamakali di bulan januari tepatnya, belum pernah kurasakan rasa sekaku itu. jangankan duduk bersama di sampingmu, menatapmu saja aku tak memiliki keberanian.
Mungkin saja rasa canggung ini muncul karena aku terlalu buruk bagimu, lihat saja dari pakaianku aku memang berkerudung tapi tidak seperti wanita berkerudung yang terlihat agamis dengan motif corak bunganya. Tatap lagi aku yang lebih sibuk dengan gitar dan stik drumm  daripada ilmu agama. dan kau, nampak dengan kelemah lembutan dan kesabaranmu menghadapi sesuatu, juga kesibukanmu menghafal kitab-kitab yang diajarkan gurumu dengan giat dan tak kenal kantuk kau terus saja berilmu dan berilmu. sungguh sangat jauh dibanding aku.

   Kepulanganmu dari pesantren adalah menghabiskan waktu denganku, hujan, lelah, luka sesingkat itu kau penuhi kisahmu bersama ragamnya rasa suka dan duka, this is sweet momentum.. benar atau salah? aku memang tak pandai bahasa inggris.
Kau dan aku memiliki banyak  persamaan seperti menyukai kopi hitam, membaca buku, ketertarikan alam serta hal lainnya yang tidak bisa ku sebutkan satu per satu. tahukah aku merasa kau begitu sempurna dimataku semua yang kau punya aku mencintainya terlebih akhlakmu yang sama sekali belum aku jumpa pada diri pria.

   Hari itu kita menatap langit  bersama pecahnya ombak,  cipratannya membasahi muka hingga sesekali mata kita terperangkap lalu kabur bersama rasa malu.
Masih dihari yang sama di tepi pantai dengan suguhan kopi hitam digenggaman berpadu melagu bersama sentuhan angin malam yang melankolis, kau membuka pembicaraan tentang kehidupan. indah sekali tutur kata juga penggambaranmu hingga tak perlu kupahami terlampau jauh. aku mengerti.. dan ya aku ingin berubah seperti yang kau mau

   Singkat cerita
Kembalinya kamu ke pesantren membuat hatiku sedikit lara, ku rasakan kedalaman hati menuntut manja selalu ingin bersama disetiap langkah-langkah kakimu.
Aku mulai ketergantungan akan hadirmu merasa terganggu oleh hasrat ingin bertemu.
Hanya sekejap saja walau hanya dalam mimpi, atau lamunan, atau cuma foto kita, tak mengapa.
Aku senang saat itu kamu masih sering menelfonku, mengirimiku sebuah pesan yang hingga kini terpatri diotakku, kau mengatakan :

"Butuh waktu sedikit lebih lama ketika semuanya telah berakhir, Aku pasti kembali"

   Hey, Apakah setelah keberangkatanku keluar kota membuat jarak semakin memisahkan kita? kau yang mulai jarang mengabariku membuat hati ini bertanya-tanya. Kemana kamu? ah, mungkin sibuk dengan materi baru. Kemana kamu? ah, mungkin masih sibuk dengan kelas baru. Kemana kamu? ah, mungkin memang benar-benar sibuk karena sesuatu yang tidak ku tahu.
Dan ternyata sudah berlangsung selama satu, dua.. ya tiga bulan. tetapi kamu hanya mengirim foto kebersamaan kita. itu memang indah tp, aku lebih butuh dari itu apakah kau tau??
Aku ingin menceritakan sebuah hal yang kau ingini dariku, Aku bukan gadis yang kau dulu. Aku sudah berubah, aku.. aku.. lihatlah aku, aku tidak lagi berteriak di atas panggung, aku juga telah meninggalkan stik drumm, tshrit kebanggaanku juga sudah tidak memakai celana ketat dan tas pack di pinggangku
Aku berubah.. ya!  Aku lebih pendiam, Sedikit bicara, Jarang bergaul, Suka menyendiri, dan Aku selalu sebut namamu dalam do'aku. dan apakah kau merasanya?
Aku sangat ingin kau tahu, aku ingin kau menyaksikan  keberhasilanku menjadi wanita yang kembali pada kodratnya sebagai wanita. Tapi, kamu kemana?
Kamu tidak mencintaiku, kau pergi tanpa alasan,  aku tidak mengerti memang karena kau tak pernah membalas pesan.
Dan memang.. kau tidak mencintaiku..

tulisan usang pengembara

1 komentar:

  1. 2016.kau tulis ini.. Bukan kah di tahun itu engkau istriku dan ditahun itu kau menulis bait kata buat lelaki siapa? siapakah orang itu.. . Kenapa aku baru tahu sekarang... Di tahun 2016 kau tulis dan ada kata kata jemarimu sendiri : Kau tidak pernah membalas pesan.. dan kau tak mencintaiku :

    Erna apakah di tahun 2016 itu kau ah.. Ahh sudalah salah komen.. Hehe.. KEJAR DIA SEKARANG MUMPUNG KAU MASIH SENDIRI.. AKU DUKUNG SUNGGUHV.. 😊

    BalasHapus